The Aces

Dharma Triasmana dikenal sebagai bocah biliar. Dia adalah anak termuda dari klan keluarga Faisal Triasmana; raja biliar Indonesia pemenang medali perak di turnamen Olimpiade biliar internasional. Sejak Dharma kecil, dunianya dikelilingi oleh biliar.

Hari ini Dharma berusia delapan belas tahun. Lewat ayahnya, Dharma mengetahui kalau keluarganya sudah turun-temurun mengikuti dan memenangkan kejuaraan biliar bawah tanah yang dikenal dengan nama Jakarta Club Competition (JCC); sebuah kompetisi tidak rismi antara pemain biliar di sepenjuru Jakarta. Dharma menemukan jalannya untuk ditahbiskan menjadi bagian Dinasti Triasmana: menjadi juara JCC.

Namun, di penghujung malam ulang tahunnya, di sebuah klub kecil dan kumuh, Dharma dikalahkan oleh seorang laki-laki yang dipanggil “Kiu.”

Kiu adalah anak jalanan yang diadopsi oleh Bang Muk, seorang mantan atlet biliar Nasional yang harus kehilangan segalanya karena tuduhan suap dan kini menjadi pemilk bar tua di sudut pasar Tanah Abang. Kiu adalah pemain biliar yang liar dan oportunis. Buat Kiu, kemenangan dan kekalahan adalah urusah hidup dan mati. Pertemuannya dengan Dharma memercikkan api dalam dirinya. Kiu mengikuti kompetisi JCC untuk memenangkan hadiah yang akan ia gunakan untuk mambayar biaya pengobatan katarak mata Bang Muk dan lilitan hutang mafia pasar.

Dua jenius biliar ini akan berkompetisi dengan segala yang mereka punya untuk menjawab satu pertanyaan: seberapa “kental” biliar dalam darah mereka?